MY LIFE

MY LIFE
All people have a life, as well as myself

Kehidupan sering di ibaratkan dengan roda yang slalu berpudar, kadang berada diatas kadang pula dibawah. Begitu pula dengan kehidupan yang kualami, manis pahit kehidupan pernah kujalani, hinggaku berada pada posisiku saat ini.
Yusuf Kurniawan, 8 mei 1995. Anak ke-tiga dari empat bersaudara. Itulah Biodata diriku. Dan kini ku menginjak usia 16tahun yang bersekolah di SMAN 1 Piyungan.
SD, saat saya mencapai kelas 1SD, mungkin benar jika saya dibilang murid yang bodoh, pada saat itu saya hampir divonis guru saya untuk mengulang setahun lagi. Tapi ya alhamdulillah Tuhan masih memihak kepada saya, sehinggu dengan terpaksa guru masih mau menaikan saya kekelas 2 walau dengan ranking terendah.Padahal, diwaktu yang bersamaan kedua kakak  saya memperoleh ranking 5besar dikelasnya masing-masing. Dan ketika saya ditanya oleh orang-orang, kenapa saya sendiri yang seperti ini, dengan muka polos saya hanya menjawab 'aku tu ngalah sama temen-temenku' .

Pada saat duduk dibangku kelas 2, Saya ingat saat pengambilan rapot, orangtua saya pernah cerita kalo paling malu ketika disuruh mengambil rapot saya, dikarenakan takut bila saya tidak naik kelas.
lagi-lagi keberuntungan bagi saya, saya masih dapat melanjutkan kebangku kelas 3 dengan ranking yang sedikit lebih baik dari sebelumnya. Begitu pula dengan kelas 3,4 dan 5 ranking saya terus menukik walaupun seingatku belum pernah ranking 20besar, tapi yasudahlah yang penting naik.

Tibalah saat penentuan dibangku kelas 6 saat-saat penentuan siswa untuk melanjutkan ke bangku SMP yang dicita-citakannya. Pada saat inilah kehidupanku bisa dibilang 'kotor'. Pada saat itu saya sudah mulai berani merokok,mencuri,dsb. Mungkin untuk pencuri setingkat saya, saya termasuk pencuri yang profesional pada waktu itu, karena mungkin ketika hasil-hasil pencurian saya ditafsirkan bisa mencapai ratusan ribu. Angka yang sangat eksotis untuk anak SD pada saat itu.
Titik balik sayapun terjadi.  Saya ingat sekali pada saat kelas 6 malam sabtu Sura, saya ditangkap karena ketahuan mencuri di swalayan berama tiga teman saya. Dan terpaksa menginap satu malam. Disitulah mulai terbentuk pada mindset saya, bahwa polisi itu kejam. Sejak saat itu saya membuang jauh-jauh cita-cita saya untuk menjadi polisi.
Semua telah terjadi, tinggal penyesalan dan cacian yang selanjutnya saya alami, karena saya dituduh menjadi profokator untuk aksi pencurian tersebut, sehingga saya sempat dikucilkan dikampung selama berbulan-bulan. Tak ada teman, hanya hinaan dan hukuman yang saat itu saya dapat, Dan saya mulai menyudahi semua perbuatan kelam saya pada waktu itu.
Tibalah pada detik-detik UNAS-SD yang menegangkan, Alhamdulillah saya mendapat pertolongan Allah sehingga untuk pertama kalinya saya mendapat ranking 21 dalam dua kelas. Menurut saya itu suatu prestasi yang sangat well bagi saya saat itu. Dan setelah dibagi ternyata NEM saya adalah 24.00 .
Saya berhasil melanjutkan SMP di SMPN 9 YK. Yang menurut saya itu adalah SMP yang sangat favorit bagi saya. Masa-masa SMP hanya kehidupan sia-sia bagi saya, karena yang saya kerjakan hanya memainkan game online tanpa kenal waktu, hingga sampai saya duduk dibangku kelas 9.
Saat kelas 9 lah semua jadi lebih berwarna, karena saat itu adalah saat pertama kalinya saya berpacaran dan ternyata saya mendapat wanita yang bisa merubah hidup saya menjadi lebih berarti, dan secara tidak langsung telah mengajarkan cinta, kasih sayang, dan kepedihan. Dalam hati saya, saya sangat-sangat berterimakasih kepadanya, karena telah menjadikan saya manusia yang lebih baik, dan saya pun sangat menyesal karena sudah menyakitinya. Kini harapan saya hanyalah semoga Ia mendapat kehidupan yang istimewa .
Saat SMP ranking saya selalu masuk nominasi 6besar, walau ranking itu dari belakang. Sampai saya pernah berkata bahwa 'mending saya masuk SMA yang rendahan tapi ranking atasan, dari pada masuk SMA atasan yang ranking saya selalu bawahan' . Dan ternyata ucapan saya dianggap sebaga Doa oleh Tuhan.
Setelah itu saya melanjutkan sekolah di SMAN 1 PIYUNGAN . Awalnya saya sangat menyesal karena hanya bisa bersekolah di PYG, karena sekolah ini terdapat dibawah daripada sekolah-sekolah lain yang ada dikota. Tapi ternyata Tuhan maha adil. Walaupun saya bersekolah di pinggiran desa, tapi justru dengan itu saya dapat dibilang menjadi murid yang pintar, sehingga saya akirnya untuk pertama kalinya dalam hidup saya dianak emaskan oleh guru-guru yang ada disana.  Sehingga saya berkali-kali diikutsertakan pada lomba-lomba yang diadakan setingkat SMA. Alhamdulillah saya pun di ikut sertakan sekolah untuk mengikuti pelatihan menulis, saya berhasil mendapat uang 200rb serta dua buku yang didalamnya ada tulisan tangan saya sendiri serta Ijasah karena sudah menulis untuk event tersebut.
Dan saya pun bisa mengikuti organisasi OSIS dan saat ini saya telah menjadi MPK. Mungkin itu Imposible terjadi, bila saya sekolah dikota. Dan saya sangat bersyukur dengan itu. Banyak pelajaran hidup yang saya dapatkan setelah saya mengikuti organisasi-organisasi yang ada disekolah.
Dan begitulah asam manis kehidupan yang saya alami,semoga bisa dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik ::

1 komentar:

YUSUF MURSALIMO mengatakan...

5 februari 2012

Posting Komentar